Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

SBY: Bali Pusat Kebudayaan Dunia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan cita-citanya untuk menjadikan Bali sebagai pusat kebudayaan dunia. Ia berharap adanya pagelaran World Cultural Forum yang diselenggarakan tiap tahun di Bali.

Hal itu diungkapkan Presiden saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pekan Kesenian Bali (PKB) ke-32 di Panggung Terbuka Ardha Chandra Art Centre, Denpasar, Bali, Sabtu (12/6).

"Jika setahun sekali diselenggarakan World Economic Forum di Davos, Swiss, maka suatu saat di Bali, Indonesia, kita juga dapat menyelenggarakan World Cultural Forum," ungkap Presiden.

Untuk mewujudkan hal ini, Presiden telah melakukan pembahasan dengan para tokoh ilmu pengetahuan dan budaya, baik nasional maupun Bali. "Dalam kaitan ini saya mengajak tokoh-tokoh Bali untuk memikirkan dan merealisasikan gagasan ini," ucap Presiden.

Presiden menyampaikan, forum budaya dunia ini nantinya dapat dihadiri oleh para pakar dan pecinta seni budaya, para pakar pengetahuan dan teknologi, para ahli sejarah dan warisan dunia, bahkan para pengelola pariwisata dan dunia bisnis lainnya.

"Juga para politisi dan pemimpin dunia untuk bersama-sama membahas dan memikirkan kehidupan dunia yang lebih baik di masa depan," ungkap Presiden.

Presiden Yudhoyono hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa serta Seskab Dipo Alam, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Komunikasi dan Informasi Tiffatul Sembiring, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

PKB dijadwalkan berlangsung selama sebulan sejak 12 Juni hingga 10 Juli 2010. Pawai budaya akan dimulai dari depan bangsal Jaya Sabha, rumah jabatan Gubernur Bali hingga Taman Budaya, tempat berlangsung aktivitas seni dan budaya.

PKB tahun ini yang mengangkat tema 'Sudamala' yang artinya mendalami Kemurnian Nurani, ujar Presiden, juga memiliki makna yang sangat dalam, yakni pemahaman dan penghayatan dalam penyucian diri, sekaligus memelihara kemuliaan nurani. "Kemuliaan nurani, sesungguhnya juga merupakan puncak dari pancaran sikap, keluhuran budi, dan budaya adiluhung," tukasnya.

PKB merupakan sebuah pesta kesenian tahunan yang tidak saja meriah, namun juga khas dan unik yang menampilkan kreativitas masyarakat Bali dalam berbudaya. Presiden juga mengingatkan pentingnya memelihara identitas budaya di era global sekarang ini. Saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada persoalan-persoalan yang besar dalam konteks memelihara identitas budaya. Persoalan itu antara lain adalah intervensi budaya yang tidak selalu sejalan dengan kearifan lokal, dan juga krisis identitas.

"Tentu saja, kita tidak boleh terbawa arus global yang sering bergerak tanpa batas. Kita harus tetap menjaga identitas kebangsaan dan kebudayaan kita, kebudayaan Indonesia yang memiliki karakter dan rohnya sendiri," katanya.

Sementara itu, dalam laporannya Gubernur Bali I Made Mangku Pastika berharap adanya peran pemerintah demi terwujudnya sarana dan prasarana kesenian di Bali, sehingga menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Mangku Pastika memaparkan, PKB ke-32 kali ini diisi dengan 355 kegiatan yang melibatkan 15 ribu seniman. Seniman dari mancanegara seperti Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Jepang, Singapura dan India juga ikut memeriahkan acara tersebut. (ST/OL-9)




0 komentar: